الكاتب : Irvan Satya Nugraha
Bahasa Jawa merupakan salah satu warisan budaya yang memainkan peran penting dalam membentuk identitas etnis masyarakat Jawa. Di Sumatera, keberadaan mahasiswa dari Suku Jawa memberikan warna unik dalam keberagaman budaya lokal. Meskipun berada di tengah dominasi budaya setempat seperti Batak, Minang, atau Melayu, mahasiswa Jawa sering kali tetap mempertahankan penggunaan bahasa Jawa sebagai bagian dari identitas mereka.
Sebagai bahasa ibu, bahasa Jawa tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga menjadi simbol ikatan emosional dan budaya antaranggota komunitas mahasiswa Jawa. Penggunaan bahasa ini sering ditemukan dalam lingkungan informal, seperti saat berkumpul bersama rekan-rekan satu suku. Namun, dalam konteks akademik dan kehidupan sosial yang lebih luas, mahasiswa Jawa cenderung menggunakan bahasa Indonesia untuk mempermudah komunikasi lintas budaya.
Tantangan utama dalam mempertahankan bahasa Jawa adalah tekanan asimilasi budaya. Di Sumatera, mahasiswa sering kali harus menyesuaikan diri dengan lingkungan yang didominasi budaya lokal. Namun, dengan adanya komunitas atau organisasi mahasiswa Jawa, upaya pelestarian bahasa ini tetap berjalan. Kegiatan seperti pagelaran seni, diskusi budaya, atau latihan karawitan menjadi ruang untuk menjaga eksistensi bahasa Jawa di perantauan.
Di sisi lain, mempertahankan bahasa Jawa juga membantu mahasiswa dalam menghadapi isu-isu identitas. Bahasa ini menjadi pengingat asal-usul mereka dan menjaga rasa kebersamaan di tengah keberagaman. Dengan mempertahankan bahasa Jawa, mahasiswa Jawa tidak hanya menjaga warisan budaya mereka, tetapi juga berkontribusi pada keberagaman budaya Indonesia secara keseluruhan.
Kehadiran mahasiswa Jawa di Sumatera adalah contoh nyata dari dinamika budaya dalam masyarakat multikultural. Bahasa Jawa yang mereka gunakan mencerminkan kekuatan identitas di tengah perubahan dan keberagaman. Pelestarian bahasa ini tidak hanya penting bagi Suku Jawa, tetapi juga menjadi bagian integral dari kekayaan budaya nasional.